INI DIA LIMA MITOS YANG MENGHANTUI DALAM TOEFL
Banyak mitos berseliweran di sekitar kita mengenai TOEFL. Ada yang bilang susah lah, ada yang bilang mahal lah, dan macem-macem. Di sini, Mimin Elka rangkumin LIMA Mitos yang Menghantui dalam TOEFL. Dan apakah benar mitos-mitos tersebut?, Scroll ya untuk mengetahui jawabannya.
1. Kalau Salah Semua dapat Skor Nol
Mimpi horor kita semua adalah kalau ikut ujian tiba-tiba waktu pengumuman ternyata kita dapat Nol. Tapi tenang, di TOEFL kalau kita salah semua saat mengerjakan soal, kita tidak akan dapat skor Nol, kok. Dalam TOEFL PBT kita minimal masih dapat skor 217. Lumayan kan? Hehehe. Adapun Skor tertinggi dalam TOEFL adalah 677.
2. Skor Lulus TOEFL adalah 450
Ini salah satu mitos yang sering menghantui Sobat LKPB. Faktanya adalah tidak ada batas resmi dari ETS sendiri selaku pemilik TOEFL berapa skor minimal kelulusan TOEFL. Nilai 450 muncul dari kebanyakan instansi di Indonesia menerima skor TOEFL minimal 450 bagi para pendaftarnya. Setiap instansi memiliki standar masing-masing terkait skor minimal TOEFL, ada yang 400 sudah cukup, ada yang 450 ada bahkan yang minimal 550.
3. Soal TOEFL Banyak Sekali
Ketika ditanya berapa jumlah soal TOEFL banyak dari Sobat LKPB yang menjawab "Banyak Banget". Hehehe. Sebenarnya, soal TOEFL tidaklah sebanyak yang kita bayangkan. Soal TOEFL PBT terdiri dari hanya 140 soal yang terbagi ke dalam Listening 50 soal; Structure and Written Expression 40 soal; dan Reading 50 soal. Sedikit, kan?
4. Ada Speaking dalam TOEFL
Dalam TOEFL terutama Paper Based Test, yang diujikan hanyalah Listening, Structure, dan Reading saja. Speaking hanya muncul dalam TOEFL jenis Internet Based Test. Jadi, jangan khawatir ya, Sobat.
5. Tes TOEFL Sangat Mahal
Mitos yang bikin kantong ikut takut, nih. Tes TOEFL PBT Resmi yang diselenggarakan oleh ETS adalah sekitar 500-800 ribuan untuk satu kali tes. Kalau TOEFL Prediction non-ETS rata-rata sekitar 90-100 ribuan sekali tes.